Rabu, 09 Maret 2016

SISTEM TAMBANG TERBUKA


SISTEM-SISTEM TAMBANG TERBUKA

DI SUSUN OLEH:
NAMA : M.TAOVAN
    NIM : 710014112










JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015/2016



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat teriring salam semoga selalu senantiasa Allah curahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya.
Makalah yang berjudul “Sistem-sistem Tambang Terbuka” adalah salah satu syarat dari proses pembelajaran mata kuliah Pengantar Teknologi Mineral (Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta).
Dalam kesempatan ini penulis mungucapkan terimakasih kepada :
1.    Bapak Ir.Sudirman,ST.MT. selaku dosen mata kuliah Pengantar Teknologi Mineral (sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta).
2.   Sahabat-sahabat terbaiku dan seperjuangan Jurusan Teknik Pertambangan Angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi dalam menempuh kegiatan belajar sehingga bisa terselesaikannya  makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr. Wb
Yogyakarta,07 DESEMBER 2015
Penulis


(M.TAOVAN)
(NIM:710014112)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
  2. Maksud Dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.1  Menjelaskan maksut-maksut dari open pit/open mine/open cat/open cast

1.2 Menjelaskan proses-proses quarry (pittype dan sidehillltype)

1.3 Menjelaskan proses-proses alluvialmine

1.4 Menjelaskan proses-proses stripmine

1.5 Mengetahui Konsiderasi Pada Operasi Penambangan

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP

1.6 Kesimpulan dan Saran


DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim.  Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu  batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
             Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah.  Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.

           Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit)     hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
B.    Maksud dan Tujuan
1.    Maksud
Untuk digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang.  Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”.  Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda  tambang terbuka dianggap masih ekonomis.   Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
2.    Tujuan
-          Menjelaskan maksut-maksut dari open pit/open mine/open cat/open cast
-          Menjelaskan proses-proses quarry (pittype dan sidehillltype)
-          Menjelaskan proses-proses alluvialmine
-          Menjelaskan proses-proses stripmine
-          Menjelaskan Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Pengertian open pity/open mine/open cat/open cast

Open pit adalah salah satu jenis tambang permukaan yang digunakan untuk menambang bijih. Open pit  umumnya dipergunakan pada bijih yang letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan bumi.
Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.

Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30°).  Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam(bawah permukaan).  Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang.  Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”.  Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda  tambang terbuka dianggap masih ekonomis.   Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.  
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining , terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat jelas.

Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.

Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari country rock.(lihat gambar1)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmeqVXBMI2FAZohBA0JZ6KgHhsBGuZxbStu-HV3Pkmbtjj0IHZmTORTmwGHvtbEAz-_DqME_GOkXSj3RQHttN3BhyphenhyphenXfZPFLUanNXv7yU1NEmIDkVVHpTYv2mwMjVAUJfFl4KjOa_z_jhzd/s320/Open+Pit.png(Gambar 1)  











Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam membandingkan ongkos penambangan ore berdasar open pit dengan metode underground

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv2qRnh5hSL3Oil9uxrP2PcSuecCGvnm2dh90OKZQawiX7L7v-OAIrgTgL7CJ6POC1XN0PnkH-PUCDLE3Q2Iy7SrKqaKsfqXGX8Svi9L3IMaWHD9VMPCRdzxseToM0o_FFslXKqaRjmNQX/s1600/freeport-mines.jpg










PT.Freefort open pit




1.1.1    Aktifitas Pertambangan Tambang Terbuka Open Pit/open mine/open cat/open cast
Ø  Tahap persiapan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan galian terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pembuatan Jalan Rintasan
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/pemb_pertambangan2.jpg?w=300Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan penutup.
2. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/sopokomilvillage.jpg?w=300Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer. Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup.Dalam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.
3. Pengupasan Tanah Penutup
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/100_4475.jpg?w=300Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih.
Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi nantinya.
Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :
·   Menghemat investasi dan biaya persiapan.
·   Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga   mempermudah dalam pekerjaan penggalian.
·   Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.
4. Persiapan Peralatan Penambangan
Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
·   Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan tanah  penutup.
·   Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari  pembongkaran keatas alat angkut.
·   Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik peremukan/penggerusan.
·   Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi batu gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar.
·   Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik.
·   Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.
5. Persiapan Pabrik Peremukan
Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil penambangan sebelum proses peremukan.
a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock Pile
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/10632_1163591483249_1031701853_433775_7302670_n.jpg?w=300Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya yang agak landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau pekerjaan perataan seperlunya saja. dan dekat dengan Infrastruktur yang ada seperti jalan, dan penerangan.
b. Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk
Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.
c. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.
d. Pusat Perawatan Alat
Dalam menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan-peralatan yang selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap peralatan atau mesin-mesin yang digunakan dapat dilakukan secara rutin baik itu dalam jenis perawatan yang ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.
e. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber listrik untuk penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.
f. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air tanah dengan melakukan pemboran.
g. Prasarana Penunjang Lainnya
Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positip terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi saran olahraga, saran tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.
Ø T ahap Operasi Penambangan
Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat dimulai kegiatan operasi penambangan.
Kegiatan penambangan terbagi atas empat kegiatan, yaitu pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/676341_cimg2278.jpg?w=3001. Pembongkaran













Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan batugamping tersebut selesai. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non mekanis.
Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen.
2. Pemuatan
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/dsc00455.jpg?w=300Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat angkut.
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi penambangan untuk dimuati kembali.
3. Pengangkutan
https://fileq.files.wordpress.com/2012/05/dsc01990.jpg?w=300Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan diangkut.
4. Pengolahan Dan Pemasaran
A . Pengolahan
Adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai sebagai bahan baku untuk bahan industri lain.
Bahan galian yang dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung mineral berharga yang diingikan juga mengandung mineral pengotor (gangue mineral) sehingga hasil tambang tidak bisa langsung dimanfaatkan atau diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan dengan pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing).
Proses pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral pengotor didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia antara mineral berharga dengan mineral pengotornya.
Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar mutunya. Ialah juga untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutannya.
B . Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjual suatu produk kepada para pemakai produk atau konsumen dengan harga yang telah ditentukan atau berdasarkan atas perjanjian antara kedua belah pihak yang bersangkutan. Kegiatan pemasaran dilakukan setelah kegiatan pengolahan atau setelah syarat-syarat yang telah ditentukan oleh konsumen terhadap mutu produk terpenuhi.
1.2.1 Keuntungan  dan kerugian metode penambangan open pit
A. Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Relatif lebih aman
3. Ongkos penambangan  per   ton   atau per   bcm endapan   mineral/bijh lebi murah  karena  tidak  perlu adanya   penyanggaan, ventilasi dan  penerangan.
4. Kondisi kerjanya baik,  karena  berhubungan langsung  dengan  udara luar  dan sinar  matahari.
5.  Penggunaan   alat-alat mekanis   dengan  ukuran besar dapat lebih leluasa,  se hingga produksi bisa lebih besar.
6. Pemakaian   bahan  peledak bisa lebih efisien,  leluasa dan  hasilnya lebih baik, karena  di daerah yang terbuka.
B. Kerugian  metode penambangan open pit :
1. Para   pekerja  langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca,  dimana  hujan yang lebat atau suhu  yang  tinggi mengakibatkan efisiensi  kerja menurun, sehingga  hasil kerja juga menurun.
2. Kedalaman  penggalian terbatas, karena semakin   dalam  penggalian akan  semakin banyak  tanah  penutup (overburden)  yang  harus digali.
3. Timbul  masalah dalam  mencari tempat pembuangan  tanah yang  jumlahnya  cukup banyak.
4. Alat-alat mekanis   letaknya  menyebar.
5. Pencemaran   lingkungan hidup   relatif  lebih besar.

Perbedaan antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh arah penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah bawah dimana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut/open cast/open mine apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan ditambang. Salah satu contoh metode open pit/open cast adalah seperti yang diterapkan di PT. Freeport Indonesia dan PT. Kelian Equatorial Mining . Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.















1.2  Quarry dalam proses-prosesnya tambang terbuka

Metode penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1.  Side Hill Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
·       Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
·       Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFn4P_zORmmvBYKx3nNFaO3ME9Uo2YEzq4JmYILryHMOHGjGixnDWuc5fO4sEcnWv7mLBo0Gyi7elcvqxBCyZUXMjp4IcJNIDKLcnZKuR5zbwrV-Z_5WlaotrP_cch22DRzL3L0ITKGG8H/s1600/side+hill+type.jpg










Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :
·        Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
·        Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.

Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses penambangan ini adalah :
·        Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup.
·        Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.

2.  Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
·       Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
·      Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHvvzfFxTHUF-uhlqNPmWkVH88Z7QPEG5lSO5ucKfUTV9C-jg5Lh8WxhlzZQt0X4yyFfe9rGNDkiV-4peJ0psO0W03qUo_qUUcfg5jiD1Q01iFn2sIIi5IpH3gHJmPwSGkDeGHx2GTVngu/s1600/subsurface+type.jpg

Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.









1.3  Alluvialmine dalam proses-prosesnya tambang terbuka

Alluvial Mine adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, dan lain-lain.
Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Tambang semprot (hydraulicking)
b. Penambangan dengan kapal keruk (dredging)
c. Manual mining method
1) Tambang semprot (hydraulicking)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq_ve4GTL1Ymi5vMqbiQQzwRJo8T18XEqudFZ8KOUnNchntF3UVj9LcIwKOrhSOzX_meuE2TGWHcYwHXYlnLuVt1LlOAVlLzqkp5x9CXSLkjUUPHPJOGYZyECEZ6tvtqI20EeMoHFQhoRZ/s1600/hydraulicking.jpg











Sesuai dengan namanya, penggalian endapan pada tambang semprot dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi dengan menggunakan alat penyemprot yang dinamakan monitor atau water jet atau giant. Kekuatan tekanan disesuaikan dengan jenis material yang digali. Tekanan ini bisa sampai 10 atm.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOhrcsV30vLvQiHcSffjlyxH_4JCAR5mN-K3t1RssF184H4WStpYAUl_aFEKHRxkLGGa0KC7iHkPzC5f_K-ph2wScn-3EcL4QY7CoO6QR_1GDcOY65iEbKCeWMDaXjQqMS8X4R0QUIDy6y/s1600/monitor+or+water+jet.jpg
Gambar Monitor
Syarat utama pemakaian cara penambangan dengan tambang semprot adalah harus tersedia banyak air, baik untuk penggaliannya maupun untuk pengolahannya.
Untuk memperbesar produksi biasanya:
  • Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama di satu permuka kerja.
  • Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgftPNcm6CmuOM_jmtgMBguD2bGk3D2sXQ3Nvusv-O_2S2aBbkh7ZCTTOQJNPqdpU5sNQIEkw6ml8rp7QR8XXCshGgwPiNDv2C14WPfaX77pAtgJ9E4zsIOXNtHvzqnbMxKcq5JilQhEQsS/s1600/kapal+keruk.jpg2) Penambangan dengan kapal keruk












Cara penambangan ini digunakan bila endapan terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau atau lembah yang tersedia banyak.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
·         Sistem tangga, yaitu pengerukannya dengan membuat atau membentuk tangga atau jenjang.
·         Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga sampai pada kedalaman tertentu, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk tangga.
·         Sistem kombinasi, yaitu gabungan dari kedua sistem di atas.
Berdasarkan dari tempat kerjanya, maka penambangan kapal keruk dapat dibedakan menjadi kapal keruk darat dan kapal keruk laut
Alat-alat yang dipakai pada penambangan kapal keruk berdasarkan alat galinya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Multi bucket dredge, kapal keruk yang alat galinya berupa rangkaian mangkok (bucket)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh05ssj-cO6jIdNNOyTcltD9SD50yQ3B2c_aKitBOCuYfZT8fgimFjWl_QXTgj1_I3ZFvf8f5olWpNXjOZxdtpUBNMWe5RnhEp_fEBSvTZjF4eoOSiTTDJa8rWTIDXfeflw39MLw0JZ9SNq/s1600/Mult+bucket+dredge.jpg








b. Cutter suction dredge, alat galinya berupa pisau pemotong yang menyerupai mahkota.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm9u5O4-uW1phYE_Avw7jJyl7o13W_fySr-upzpjEWYiaikr9Nfh8JsN9bIGnDUugMThT8psNeH81aIKMDVJMurMrW1yBSwO2p0ooQA3DHh1C4oVvyRsU0BK39S7Mb6lJh7S1Xk8h0RZGt/s1600/Cutter+suction+dredge.jpg










c. Bucket wheel dredge, alat galinya dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO1Dv_GViIFVb8EyXXnt89QtbN24DaC6ujfSlVUev7vLg9vGxt8spjSEcmIDIWUJvNKQm8nuC4cYeWSvLa_y7CQ7kEJe4MoKU40LEWjjif3HOML0RhTpJ5oG0-8BKxLNt3GFo9UKt-UnDc/s1600/Bucket+wheel+dredger.jpg










3) Manual mining method

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFAe8SfmHyNcMQ3g_Oa-Y-7q24Q1JS64rzw3ZuS5iqJKkekyzpoc5u6iR0csC4zY0UyzWszfpbKLl1UQd6czxoCwzHIdgcpPJ-WkO2Rg3wuCp2peFbhy3X17Slx5uFkHogQiHIyej8F96k/s1600/manual+mining.jpg













Cara penambangan ini sangat sederhana dengan menggunakan tenaga manusia hampir tidak memakai alat mekanis.
Cara ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau oleh kontraktor-kontraktor kecil. Biasanya endapan yang ditambang bentuknya :
a. Ukuran atau jumlah cadangannya kecil 
b. Letaknya tersebar dan terpencil.
c. Endapannya cukup kaya.
Alat penambangan yang biasanya dipakai adalah :
a. Pan / bate l dulang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI-lAw3lSsrPySQ7LF7SOg3C_3NoRAFmWzKI2ZJJbgt7e1ZkD902TQShan07lHu_mEtvcbrX9HadXjrvFWggdoPoqtZNOmqbBnc9Valjkly_5Tf0Prj49Q9OPf3oCp3h6qWs5CvprWbUOx/s1600/pan+or+dulang.jpg





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKwkPq1K7BoUpnXoo2u7wJePEdHRrscd1hQKxZmtFr79jMvzUI0gzkcwG3Lhidacrr6L3qGGhIEY28tLiSW5bMqrXzv-OzlRwbCO8krX9IWV04TUVDn9mfGXhyBdUhfZLgtfSC2D9ZcNFt/s1600/Racker+(cradle).jpgb. Racker (cradle)







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDQma5RVO8SOk-ZQFlufYmErSUre0lK-ZuUcAmw3HqHfunMExx3UZvlnlzc0-2Ba_5nHu7BvY9uSYvyFgBxnWudecGps8UZKtQ7N5bIVdgs01-nlDk0C8dw45BcGBluIKGp_GCl0HGdZb9/s1600/long+tom.jpgc. Long Tom








d. Sluice box

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5ZsVEYe7_7_DZSK27_ElMCfdAY6ZjcZ94G7DFIEorMmgBLaytNd9M4NVv9xocsPkC7xQrm5TvRsrBY0O8AvgEbqmcJWPZAEHvVeIpuehrfgbf7ly3FpFnocy00WZfoJrwxkvQVCDrk3Qg/s1600/Sluice+Box.jpg











1.4  Strip mine dalam proses-prosesnya tambang terbuka
Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang permukaan untuk batubara. Sistem penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area dan tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-baris serjajar. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsoxfZNtKDyCf_tZPCPUW_Y_qXeqpYh-xxQaDNunJJzs9o1-JSaUnNT9dellV3jpMJ7guTBnIElHXjMOIG-kWY5LrjhEUTBlXYxDiuizX1-w6DeBDgqUINkk06NIrzwtj8GcDAD2eg6IVq/s1600/strip_mine.jpg
Penambangan strip mine dengan cara tambang terbuka dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
a.  Contour mining
b.  Area mining
c.  Box cut mining
d.  Auger mining

a.   CONTOUR MINING
Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan batubara yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan ke arah tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis, mengingat tebalnya tanah penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan batubaranya. Karena keterbatasannya daerah yang biasanya digali, maka daerah menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alat-alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang bisanya pendek.






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBcv_xsybxoV6Us-Egh00wrAxLthkdlHE4Dqiuvh-tFAIpPk7P-wEAf2oratO_gsd1tmW0YIpAp01ZC728DIxf8zxwuonM1idNFGByJj4NjzLtGHoBUFZRndv_lSnvp20LK0sV3VdF5pQV/s1600/contour+mining.jpg









Kerugian sistem ini ialah :
a.   Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang karena tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.
b.   Tempat kerjanya sempit.
c.   Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi sehingga menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
d.    Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan (timbunan tanah penutup).

b.   AREA MINING
Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan dataran.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju3UJSI5cr8Iahvks9YuGkIlM3Oa_qebiSAiCIh6cdNNasRNvzZC4XeZ0_l65RW37Ike1mgI5YrHu4htKLzQ_fDdqDH3uZ5NXaVD3uNMD5ygb6JHjhf7qhrYUs8vItwc71e2YZ77wzOTcw/s1600/area+mining.jpg










Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah penutup dengan cara membuat paritan besar yang biasanya disebut box cut dan tanah penutupnya dibuang ke daerah yang tidak di tambang. Setelah endapan batubara dari galian pertama diambil, kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ke tempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling digging method). Demikianlah selanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan sampai penggalian yang terakhir. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan lubang memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak digali. Seirama dengan kemajuan penambangan, secara bertahap timbunan tanah penutup juga diratakan.

c.  BOX CUT MINING
Box cut adalah suatu lubang galian awal pada daerah yang efektif datar yang tak memiliki daerah pembuangan   tanah penutup, sehingga tanah penutup terpaksa dibuang kesamping  lubang galian awal. Kemudian lubang galian awal ini dikembangkan menjadi kawasan penambangan yang lebih baik dengan berbagai cara. Pengembangan box cut itu adalah yang disebut advance benching system. Bila tanah penutupnya lunak, maka dapat dipakai dragline atau back hoe sebagai alat-gali sehingga box cut-nya dapat diperluas menjadi medan kerja (front) yang memanjang. Batubara yang telah terkupas kemudian ditambang dengan peralatan khusus, misalnya dengan pemboran dan peledakan atau penggarukan (ripping), kemudian dimuatkan ke alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.
d.  AUGER MINING
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXcvn_SjZrsoc49aB5tt5DSUFhqcIWb5dSbGBTYruuU7J-gDUW584UZ4773UHa8Fr4Vpsvh9xnHK3LKaG9TjTWwBA_3jecNhvLbpRWw05MXujSrCt-25sjiJcjrKFcp7vZWH4fpkrqMXog/s1600/augermining.jpgUntuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng bukit dapat dipakai auger head miner  yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm) dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).









Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir  lombong (stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya dengan ditarik kabel yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-kanan alat. Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.

I.5.  Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor ekonomi.
1. Kajian Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
a. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi kondisi geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut mutlak diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan proyek tersebut.
b. Sarana perlengkapan peralatan kerja
Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.
c. Metode Pelaksanaan kerja
Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran produksinya telah ditentukan.
2. Kajian Secara Ekonomis
Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal yang diperhatikan tersebut adalah:
·   Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan biasanya dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton).
·   Ongkos produksi (C), yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produknya diluar ongkos stripping.
·   Ongkos stripping of overburden (Cob).
·   Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan sehingga menentukan bentuk akhir penambangan.





















BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP


1.6 Kesimpulan

1. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
2. Alat berat digunakan berdasarkan medan dan jarak tempuh serta fungsi dari masing-masing alat
3.  proses pembentukan open pit hingga reklamasi hanya mengubah bentang alam dan memiliki nilay yang positif





















DAFTAR PUSTAKA


Departemen Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan  Sosial. 1997. Pedoman Reklamasi Lahan Tambang. Jakarta : Dephut.
Departement of Industry Tourism and Resources, Australian Government.2006. Mine Rehabilitation: Leading Practice Sustainable Development Program for The Mining Industry. Commonwhealth of Australia.
Hardjowigeno S. 1995. Ilmu Tanah (Edisi Revisi). Akademika Pressindo. Jakarta.
Mueller-Dombois D, Ellenberg H. 1974. Aims and Method of Vegetation Ecology (Wiley International Edition). John Wiley and Sons, Inc. United States of America.
Sutisna U, Karlina T, Purnadjaja. 1998. Pedoman Pengenalan Pohon Hutan Indonesia. Yayasan PROSEA, Bogor dan Pusdiklat Pegawai & SDM Departemen Kehutanan. Bogor. IPB.