SISTEM-SISTEM
TAMBANG TERBUKA
DI SUSUN
OLEH:
NAMA : M.TAOVAN
NIM : 710014112
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis haturkan
atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat teriring salam semoga selalu
senantiasa Allah curahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW, para sahabat dan
keluarganya.
Makalah yang berjudul “Sistem-sistem
Tambang Terbuka” adalah salah satu syarat dari proses pembelajaran mata kuliah
Pengantar Teknologi Mineral (Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta).
Dalam kesempatan ini penulis mungucapkan terimakasih
kepada :
1.
Bapak Ir.Sudirman,ST.MT.
selaku dosen mata kuliah Pengantar Teknologi Mineral (sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta).
2. Sahabat-sahabat terbaiku dan
seperjuangan Jurusan Teknik Pertambangan Angkatan 2014 yang telah memberikan
motivasi dalam menempuh kegiatan belajar sehingga bisa terselesaikannya makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Yogyakarta,07 DESEMBER 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Maksud Dan Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Menjelaskan
maksut-maksut dari open pit/open mine/open cat/open cast
1.2 Menjelaskan
proses-proses quarry (pittype dan sidehillltype)
1.3 Menjelaskan
proses-proses alluvialmine
1.4 Menjelaskan proses-proses stripmine
1.5 Mengetahui Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP
1.6 Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah
suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan
sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan
iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut
mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit
yang ada pada suatu batuan yang berada
atau dekat dengan permukaan.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan “quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka (open pit) hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
B.
Maksud
dan Tujuan
1.
Maksud
Untuk digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan
apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang
terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah
penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat
ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping
ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam
batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan,
maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
2.
Tujuan
-
Menjelaskan
maksut-maksut dari open pit/open mine/open cat/open cast
-
Menjelaskan
proses-proses quarry (pittype dan sidehillltype)
-
Menjelaskan
proses-proses alluvialmine
-
Menjelaskan
proses-proses stripmine
-
Menjelaskan
Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian open pity/open
mine/open cat/open cast
Open pit
adalah salah satu jenis tambang permukaan yang digunakan untuk menambang bijih.
Open pit umumnya dipergunakan pada bijih
yang letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan bumi.
Tambang
terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
Kebanyakan
tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang terbuka, oleh karena
sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah
pegunungan dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang
kecil (<30°). Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi
relatif masih dangkal, maka metoda penambangan terbuka umumnya akan lebih
ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam(bawah permukaan). Dan
bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan dengan bentuk yang tidak
beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara tambang bawah tanah yang masih
dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang dalam yang dipilih.
Untuk dapat menentukan
metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk
membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining ,
terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat jelas.
Karakteristik
dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka
adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang
digali per unit ore yang diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu dihitung
ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari country rock.(lihat
gambar1)
Perbandingan antara waste dan ore oleh karenanya
merupakan faktor kontrol dalam membandingkan ongkos penambangan ore berdasar
open pit dengan metode underground
PT.Freefort open pit
1.1.1
Aktifitas Pertambangan
Tambang Terbuka Open Pit/open mine/open cat/open cast
Ø Tahap persiapan
Kegiatan – kegiatan yang
dilakukan pada awal proses pengambilan atau penambangan bahan galian terdiri
dari tahap persiapan (pra penambangan), Kegiatan tersebut meliputi :
1. Pembuatan Jalan Rintasan
Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur
lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang, kemudian dikembangkan sebagai
jalan angkut material dari front penambangan ke lokasi pabrik peremukan.
Pembuatan jalan diguna-kan dengan memakai Bulldozer yang nantinya digunakan
pula sebagai pengupasan lapisan penutup.
2. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap
pengupasan lapisan tanah penutup dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan
pengumpulan pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan
tujuan untuk membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan
dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan
tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan
menggunakan Bulldozer. Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang
yang mempunyai ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer
dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan
tanah penutup.Dalam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng
untuk dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk
setempat.
3. Pengupasan Tanah Penutup
Pembuangan lapisan tanah
penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan batu gamping yang akan digali
dari semua macam pengotor yang menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah
pekerjaan penggaliannya disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih.
Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top
soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top
soil terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan
reklamasi nantinya.
Setelah lapisan top soil terkupas,
selanjutnya dilakukan pengupasan pada lapisan overburden lalu didorong dan
ditempatkan pada daerah tertentu dan sebagian lagi digunakan sebagai pengeras
jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan
bulldozer, dimana tahap pengupasan awal dilakukan untuk menyiapkan jenjang
pertama dan pengupasan berikutnya dapat dilakukan bersamaan dengan tahap
produksi, sehingga pola yang diterapkan adalah seri dan paralel yang bertujuan
untuk :
·
Menghemat investasi dan biaya persiapan.
· Menghindari pengotoran
endapan batu gamping dari lapisan penutup, sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian.
· Menghindari terjadinya
longsoran dan bahaya angin.
4. Persiapan Peralatan Penambangan
Penambangan yang akan dilakukan difokuskan
dengan menggunakan peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan
untuk menunjang kegiatan penambangan, yaitu :
· Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan
lahan dan pengupasan lapisan tanah penutup.
·
Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari pembongkaran keatas alat angkut.
· Truck, yang digunakan
sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat pabrik
peremukan/penggerusan.
· Crushing Plant, yaitu
suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi batu gamping dari
front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang diinginkan oleh pasar.
· Pembangkit Listrik,
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai sebagai penerangan,
untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang bekerja didalam pabrik.
· Pompa Air, digunakan
untuk memompa atau mengambil air guna memenuhi kebutuhan peralatan dan
karyawan.
5. Persiapan Pabrik Peremukan
Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup
luas agar dapat menampung material hasil penambangan sebelum proses peremukan.
a. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock
Pile
Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan
topografi daerahnya yang agak landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang
relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga hanya perlu proses atau pekerjaan
perataan seperlunya saja. dan dekat dengan Infrastruktur yang ada seperti
jalan, dan penerangan.
b. Pemasangan Peralatan pada Pabrik
Peremuk
Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan
pondasi yang cukup kuat agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek
yang diselenggarakan dan masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak
kontraktor dengan pihak pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.
c. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat
pengaturan dan pelaksanaan kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada
pada daerah yang mudah dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini
dibuat permanen karena dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai
dengan umur proyek.
d. Pusat Perawatan Alat
Dalam menunjang kelancaran operasi
dibutuhkan peralatan-peralatan yang selalu dalam kondisi yang baik dan siap
pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu sarana sebagai tempat perawatan
peralatan (spare part), agar perawatan terhadap peralatan atau mesin-mesin yang
digunakan dapat dilakukan secara rutin baik itu dalam jenis perawatan yang
ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.
e. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk
memberikan penerangan disekitar bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam
kegiatan penunjang kerja. Sumber listrik untuk penerangan ini tidak menjadi
satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga khusus untuk sarana penerangan ini
diperlukan sebuah generator.
f. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat
vital bagi sebuah proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air
digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan
penambangan yang didapat dari air tanah dengan melakukan pemboran.
g. Prasarana Penunjang Lainnya
Yang dimaksud dengan prasarana lain disini
adalah prasarana yang dipakai untuk kepentingan umum dimana selain digunakan
oleh perusahaan juga dapat dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai
dampak yang positip terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya
meliputi saran olahraga, saran tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan
pos keamanan.
Ø T ahap Operasi Penambangan
Tujuan utama dari kegiatan penambangan
adalah pengambilan endapan dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut
dan di proses pada proses selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan
penambangan selesai dan pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas
cadangan batugamping terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke
bawah). Maka dapat dimulai kegiatan operasi penambangan.
Kegiatan penambangan terbagi atas empat kegiatan, yaitu pembongkaran,
pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
1. Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk
memisahkan antara endapan bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan
setelah pengupasan lapisan tanah penutup endapan batugamping tersebut selesai.
Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis
maupun peralatan non mekanis.
Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran yang kemudian
dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur menggunakan
alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas penambangan atau tepi
jalan tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang dibongkar tiap-tiap blok
tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta oleh konsumen.
2. Pemuatan
Pemuatan adalah kegiatan
yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan material atau endapan bahan
galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan
setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat muat
Wheel Loader dan diisikan ke dalam alat angkut.
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil
pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem siklus,
artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu truck
yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi penambangan
untuk dimuati kembali.
3. Pengangkutan
Pengangkutan adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa material atau endapan
bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses
lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa
ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk
yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material batugamping hasil
peledakan yang akan diangkut.
4. Pengolahan Dan Pemasaran
A . Pengolahan
Adalah kegiatan yang bertujuan untuk
menaikkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari
tambang sampai memenuhi persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai sebagai
bahan baku untuk bahan industri lain.
Bahan galian yang dihasilkan dari tambang
biasanya selain mengandung mineral berharga yang diingikan juga mengandung
mineral pengotor (gangue mineral) sehingga hasil tambang tidak bisa langsung
dimanfaatkan atau diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut
sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan
dengan pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing).
Proses pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral
pengotor didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia antara
mineral berharga dengan mineral pengotornya.
Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar
mutunya. Ialah juga untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat
mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi ongkos
pengangkutannya.
B . Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan
untuk menjual suatu produk kepada para pemakai produk atau konsumen dengan
harga yang telah ditentukan atau berdasarkan atas perjanjian antara kedua belah
pihak yang bersangkutan. Kegiatan pemasaran dilakukan setelah kegiatan pengolahan
atau setelah syarat-syarat yang telah ditentukan oleh konsumen terhadap mutu
produk terpenuhi.
1.2.1 Keuntungan dan kerugian metode penambangan open pit
A. Beberapa
keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Relatif lebih aman
3. Ongkos
penambangan per ton atau per bcm
endapan mineral/bijh lebi murah karena tidak
perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
4. Kondisi
kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara
luar dan sinar matahari.
5. Penggunaan alat-alat
mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, se
hingga produksi bisa lebih besar.
6. Pemakaian
bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya
lebih baik, karena di daerah yang terbuka.
B. Kerugian metode penambangan open pit :
1. Para
pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana
hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan
efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun.
2. Kedalaman
penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian
akan semakin banyak tanah penutup (overburden) yang
harus digali.
3. Timbul
masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang
jumlahnya cukup banyak.
4. Alat-alat
mekanis letaknya menyebar.
5. Pencemaran
lingkungan hidup relatif lebih besar.
Perbedaan
antara open pit dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh arah
penggalian/arah penambangan. Disebut open pit apabila penambangannya dilakukan
dari permukaan yang relatif mendatar menuju ke arah bawah dimana endapan bijih
tersebut berada. Disebut open cut/open cast/open mine apabila penggalian
endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau
open cut sangat tergantung pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan
ditambang. Salah satu contoh metode open pit/open cast adalah seperti yang
diterapkan di PT. Freeport Indonesia dan PT. Kelian Equatorial Mining . Perbedaan
open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya. Pada open
pit tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak
ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang
ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.
1.2 Quarry dalam proses-prosesnya tambang
terbuka
Metode
penambangan dengan cara Quarry adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti
batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk tambang
berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam,
yaitu :
1. Side Hill Type
Merupakan bentuk
penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak
dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit
itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
·
Bila
seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat
dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
·
Bila hanya sebagian lereng bukit
saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja
dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari
depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :
·
Dapat diusahakan adanya cara
penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di
tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
·
Alat-angkut bermuatan bergerak ke
arah bawah yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu
pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses
penambangan ini adalah :
·
Meterial penutup harus dikupas dan
dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang
besar untuk mengongkosi pengupasan material penutup.
·
Karena
jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang
hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
2. Pit Type/ Subsurface Type
Merupakan bentuk penambangan untuk
batuan atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang
mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan
membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut
ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
·
Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau
lonjong (oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
·
Bila bentuk endapan kurang lebih
empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti
bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut
straight ramp atau berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk kuari
(quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu
saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar
menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan
serta topografi daerahnya.
1.3 Alluvialmine dalam proses-prosesnya tambang terbuka
Alluvial
Mine adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan
alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, dan lain-lain.
Berdasarkan cara
penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Tambang semprot
(hydraulicking)
b. Penambangan dengan
kapal keruk (dredging)
c. Manual mining method
1) Tambang semprot (hydraulicking)
Sesuai dengan namanya, penggalian
endapan pada tambang semprot dilakukan dengan menggunakan semprotan air yang
bertekanan tinggi dengan menggunakan alat penyemprot yang dinamakan monitor
atau water jet atau giant. Kekuatan tekanan disesuaikan dengan jenis material
yang digali. Tekanan ini bisa sampai 10 atm.
Syarat utama pemakaian cara penambangan dengan tambang
semprot adalah harus tersedia banyak air, baik untuk penggaliannya maupun
untuk pengolahannya.
Untuk memperbesar produksi biasanya:
- Digunakan lebih dari satu
monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama di satu permuka kerja.
- Monitor dibantu dengan alat
mekanis seperti back hoe atau buldoser.
Cara penambangan ini digunakan bila endapan terletak di
bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau atau lembah yang
tersedia banyak.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
·
Sistem
tangga, yaitu pengerukannya dengan membuat atau membentuk tangga atau jenjang.
·
Sistem
tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga sampai pada kedalaman
tertentu, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk tangga.
·
Sistem
kombinasi, yaitu gabungan dari kedua sistem di atas.
Berdasarkan dari tempat kerjanya, maka penambangan kapal
keruk dapat dibedakan menjadi kapal keruk darat dan kapal keruk laut
Alat-alat yang dipakai pada penambangan kapal keruk
berdasarkan alat galinya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Multi bucket dredge, kapal keruk yang alat
galinya berupa rangkaian mangkok (bucket)
b. Cutter suction dredge, alat galinya berupa
pisau pemotong yang menyerupai mahkota.
c. Bucket wheel dredge,
alat galinya dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel).
3) Manual
mining method
Cara penambangan ini sangat sederhana dengan menggunakan
tenaga manusia hampir tidak memakai alat mekanis.
Cara ini biasanya dilakukan oleh
rakyat setempat atau oleh kontraktor-kontraktor kecil. Biasanya endapan yang
ditambang bentuknya :
a. Ukuran atau jumlah cadangannya kecil
b. Letaknya tersebar dan terpencil.
c. Endapannya cukup kaya.
Alat penambangan yang biasanya
dipakai adalah :
a. Pan / bate l dulang
d. Sluice box
1.4
Strip
mine dalam proses-prosesnya tambang terbuka
Strip
mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara
khusus merupakan sistem tambang terbuka atau tambang permukaan untuk batubara. Sistem
penambangan
ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area dan
tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan tanah
atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-baris
serjajar.
Penambangan strip mine dengan cara
tambang terbuka dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
a. Contour mining
b. Area mining
c. Box cut mining
d. Auger mining
a.
CONTOUR MINING
Sistem penambangan ini biasanya
diterapkan untuk cadangan batubara yang tersingkap di lereng pegunungan atau
bukit. Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di daerah
singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian
diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan
ke arah tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis, mengingat tebalnya
tanah penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan batubaranya. Karena
keterbatasannya daerah yang biasanya digali, maka daerah menjadi sempit tetapi
panjang sehingga memerlukan alat-alat yang mudah berpindah-pindah. Umur tambang
bisanya pendek.
Kerugian sistem ini ialah :
a.
Keterbatasannya jumlah cadangan yang
ekonomis untuk ditambang karena tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.
b. Tempat kerjanya sempit.
c. Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi
sehingga menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
d. Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan
(timbunan tanah penutup).
b. AREA MINING
Sistem ini pada umumnya diterapkan
untuk endapan batubara yang letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta
daerahnya juga merupakan dataran.
Kegiatan penambangan dimulai dengan
pengupasan tanah penutup dengan cara membuat paritan besar yang biasanya
disebut box cut dan tanah penutupnya dibuang ke daerah yang tidak di
tambang. Setelah endapan batubara dari galian pertama diambil, kemudian disusul
dengan pengupasan berikutnya yang sejajar dengan pengupasan pertama dan tanah
penutupnya ditimbun atau dibuang ke tempat bekas penambangan atau penggalian
yang pertama (back filling digging method). Demikianlah selanjutnya penggalian
demi penggalian dilanjutkan sampai penggalian yang terakhir. Penggalian yang
terakhir akan meninggalkan lubang memanjang yang di satu sisi lainnya oleh
tanah penutup yang tidak digali. Seirama dengan kemajuan penambangan, secara
bertahap timbunan tanah penutup juga diratakan.
c. BOX CUT MINING
Box cut adalah suatu lubang galian
awal pada daerah yang efektif datar yang tak memiliki daerah
pembuangan tanah penutup, sehingga tanah penutup terpaksa dibuang
kesamping lubang galian awal. Kemudian lubang galian awal ini
dikembangkan menjadi kawasan penambangan yang lebih baik dengan berbagai cara.
Pengembangan box cut itu adalah yang disebut advance benching system. Bila
tanah penutupnya lunak, maka dapat dipakai dragline atau back hoe sebagai
alat-gali sehingga box cut-nya dapat diperluas menjadi medan kerja (front) yang
memanjang. Batubara yang telah terkupas kemudian ditambang dengan peralatan
khusus, misalnya dengan pemboran dan peledakan atau penggarukan (ripping),
kemudian dimuatkan ke alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.
d.
AUGER MINING
Untuk
menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng bukit dapat
dipakai auger head miner yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi
(71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter
20-28 inchi (50-71 cm) dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).
Pada saat penambangan alat ini
ditempatkan dibagian pinggir lombong (stope). Auger yang satu diletakkan
di dasar lombong, sedang auger yang kedua dinaikkan sehingga alat tersebut
digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya dengan ditarik kabel
yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-kanan alat. Gerakan
kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju.
Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat ke
luar lombong.
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang
terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok
untuk diterapkan maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open
mining dan underground mining terkecuali keuntungan dari salah satu metode
sudah terlihat jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore yang diperoleh.
I.5.
Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan penambangan dibagi dalam dua
kategori, yaitu faktor teknis dan faktor ekonomi.
1. Kajian Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam
pelaksanaan aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
a. Kondisi Umum tempat proyek
dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan
adalah meliputi kondisi geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan
umum tersebut mutlak diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan
dan yang utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan
proyek tersebut.
b. Sarana
perlengkapan peralatan kerja
Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan
dengan kondisi tempat kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan
efektifitas kerja yang diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur
produksi dan efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.
c. Metode Pelaksanaan
kerja
Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran
material dilakukan dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis
materialnya memilki kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas
yang sasaran produksinya telah ditentukan.
2. Kajian Secara Ekonomis
Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui
sebuah proyek penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan
aliran uang diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi
ekonomi. Hal-hal yang diperhatikan tersebut adalah:
· Nilai (value) daripada endapan
mineral per unit berat (P). dan biasanya dinyatakan dengan ($/ton) atau
(Rp/ton).
· Ongkos produksi (C), yaitu ongkos
yang diperlukan sampai mendapatkan produknya diluar ongkos stripping.
· Ongkos stripping of overburden
(Cob).
· Cut Off Grade, akan menentukan
batas-batas cadangan sehingga menentukan bentuk akhir penambangan.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1.6 Kesimpulan
1. Tambang terbuka (open pit
mining) juga disebut dengan open cast mining; adalah metoda penambangan yang
dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada
atau dekat dengan permukaan.
2. Alat berat digunakan
berdasarkan medan dan jarak tempuh serta fungsi dari masing-masing alat
3. proses pembentukan open pit hingga reklamasi
hanya mengubah bentang alam dan memiliki nilay yang positif
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial. 1997. Pedoman Reklamasi Lahan Tambang.
Jakarta : Dephut.
Departement
of Industry Tourism and Resources, Australian Government.2006. Mine
Rehabilitation: Leading Practice Sustainable Development Program for The Mining
Industry. Commonwhealth of Australia.
Hardjowigeno S.
1995. Ilmu Tanah (Edisi Revisi). Akademika Pressindo. Jakarta.
http://gandaa.blogspot.com/2013/04/reklamasi-lahan-tambang.html
diakses pada tanggal 8 september
http://duniatambang2012.blogspot.com/2012/04/prinsip-reklamasi.htmldiakses
pada tanggal 8 september
http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=609&Itdiakses
pada tanggal 8 september
http://dynosidiq.blogspot.com/p/tambang-terbuka.htmdiakses
pada tanggal 8 september
Mueller-Dombois
D, Ellenberg H. 1974. Aims and Method of Vegetation Ecology (Wiley International
Edition). John Wiley and Sons, Inc. United States of America.
Sutisna U,
Karlina T, Purnadjaja. 1998. Pedoman Pengenalan Pohon Hutan Indonesia. Yayasan
PROSEA, Bogor dan Pusdiklat Pegawai & SDM Departemen Kehutanan. Bogor. IPB.